*) Hikmah di Balik Shalat Berjamaah
SUDAHKAH kita menjaga diri untuk selalu melaksanakan
shalat berjamaah? Jawabannya tentu akan beragam, mulai dari belum bisa
berjamaah, berjamaah tapi untuk shalat tertentu saja, atau sudah melakukannya
tepat waktu baik di masjid ataupun di rumah bersama anggota keluarga.
Bersyukurlan mereka yang sudah mampu menjaga dirinya
untuk senantiasa melakukan shalat dengan cara berjamaah. Tahukah kita bahwa shalat
berjamaah tidak hanya menjadi ukuran kadar keimanan seseorang, tapi juga
menjadi ukuran seberapa besar seorang muslim mampu mendisiplinkan dirinya.
Seseorang menjadi disiplin karena ia selalu mampu
mengatur waktu shalat berjamaah dengan aktivitas lainnya. Orang yang demikian
dipastikan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan mendapatkan banyak
hikmah lainnya.
Lalu bagaimana dengan mereka yang belum mampu
melakukan shalat berjamaah? Allah SWT selalu terbuka dan menerima bagi siapapun
yang hendak dan berusaha menjadi lebih baik dan dekat dengan Allah SWT, karena
sesungguhnya ampunan Allah SWT sangat dekat dengan hambanya. Ayo kita berusaha
untuk memulainya, perlahan tapi grafiknya terus meningkat ke arah yang lebih
baik. Tahukah kita bahwa Allah SWT yang mewajibkan melaksanakan salat lima
waktu dalam sehari semalam juga memerintahkan untuk melaksanakan salat
berjamaah.
Dan apabila kamu berada di tengah-tengah
mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka
hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang
senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah
menyempurnakan serakaat), Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk
menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat,
lalu shalatlahlah mereka denganmu. ( QS An-Nisa : 102 )
Ayat di atas merupakan dalil yang sangat jelas,
bahwa kita memang diperintahkan melakukan shalat berjamaah. Banyak yang berpendapat
bahwa shalat berjamaah kedudukannya wajib, sebagian lainnya berpendapat sunnah
yang sangat dianjurkan karena rasulullah Muhammad SAW tak pernah
meninggalkannya, kecuali ketika sedang berhalangan atau ada uzur.
Sebagai seorang muslim kita pasti mengerti tentang
kedudukan shalat berjamaah yang begitu tinggi dalam Islam. Betapa sering Allah
SWT dan Rasul-Nya menyebut kata shalat, memerintah untuk melaksanakannya secara
tepat waktu dan berjamaah, bahkan bermalas-malasan dalam melaksanakan shalat
merupakan salah satu tanda kemunafikan.
“Dan tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat
dan rukuklah bersama-sama orang yang ruku”. (Al Baqarah:43).
Sebuah fakta yang ada di depan mata kita adalah
bahwa banyaknya kaum muslimin sekarang yang meremehkan shalat terlebih shalat
berjamaah di masjid.
Abu Hurairah mengisahkan,
ada seorang buta datang kepada Rasulullah seraya berkata, Ya Rasulullah, tidak
ada seorang yang menuntunku ke masjid, adakah keringanan bagiku? Jawab Nabi,
“Ya”. Ketika orang itu berpaling, Rasulullah bertanya, “Apakah kamu mendengar
adzan?” Jawab orang itu, “Ya”. Kata Nabi selanjutnya, “kalau begitu penuhilah!”
( HR Muslim)
Bertapa shalat
berjamaah itu sangat dipentingkan sampai-sampai seorang yang buta sekalipun
ketika mendengar seruan adzan juga diperintahkan untuk menghadiri undangan
Allah SWT di masjid.
Lepas dari itu, shalat
berjamaah memiliki banyak manfaatnya. Di antaranya hikmah disyariatkannya
shalat berjamaah adalah, pertama, mengokohkan persaudaraan sesama muslim.
Mengapa? Karena dalam shalat berjamaah itu ada silaturahmi, pertemuan di antara
sesame muslim. Barisan shaf yang lurus, rapat, dan rapih dalam shalat adalah
cermin bertapa mereka sangat kuat ikatan persaudaraanya.
Kedua, menampakkan
syiar Islam dan izzah (kemuliaan/kejayaan) kaum muslimin. Karena syiar Islam
akan tampak. Sungguh di balik keluar masuknya umat Islam ke masjid tempat yang
mulia itu sangat dibenci oleh musuh-musuh Islam.
Ketiga, kesempatan
menimba ilmu. Betapa banyak orang mendapat hidayah, ilmu dan cahaya lewat
perantara shalat berjamaah.
Keempat, belajar
disiplin. Inilah salah satu hikmah terpenting yang terkandung dalam shalat
berjamaah.
Seorang muslim akan menjadi manusia unggul bila shalatnya bermutu
tinggi dan dilakukan dengan berjamaah. Seorang muslim yang shalatnya
berkualitas, niscaya akan mampu menangkap hikmah yang amat mengesankan dari
shalatnya tersebut, yaitu hidup tertib, selalu rapi, bersih dan disiplin.
Inilah jalan menuju pribadi berkualitas yang akan menuai kemenangan di dunia
dan akhirat.
Karena orang yang
memiliki kesanggupan untuk mendisiplinkan diri dengan baik akan mampu
menertibkan segala sesuatu di sekelilingnya, dengan cara menempatkan sesuatu
pada tempatnya (wadhu’ asy-syai fi mahallihi).
Shalat berjamaah tidak
hanya menjadi ukuran kadar keimanan seseoprang, tapi juga menjadi ukuran
seberapa besar seorang muslim mampu mendisiplinkan dirinya. Jarak waktu shalat
fardhu yang telah Allah atur sedemikian rupa dan dibarengi perintah shalat
berjamaah adalah suatu bentuk ukuran kadar keimanan seseorang kepada Allah SWT
dan tentu di baliknya tersimpan hikmah yang begitu besar.
Salat Subuh
Shalat subuh memiliki
manfaat dan keutamaan yang luar biasa bagi siapa saja yang melaksanakannya
secara rutin setiap hari. Meskipun hanya dua rakaat, shalat subuh menyimpan
banyak rahasia yang dahsyat, baik dari segi rohani, kesehatan, dan kesuksesan
hidup. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda “ dua rakaat shalat
subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
Dari sisi rohani,
shalat subuh mempunyai banyak keutamaan, di antaranya menyelamatkan dari azab,
mendapat pahala setara pahala haji dan umrah, terbebas dari api neraka,
terhindar dari kemunafikan, serta mendapat perlindungan dari Allah SWT.
Rasulullah
SAW bersaabda “berpagi-pagilah kalian dalam menunaikan shalat subuh karena
itulah pahala yang paling mulia.” (HR Turmudzi).
Dari
sisi kesehatan, bangun pagi untuk melaksanakan shalat subuh pun mampu
menormalkan kinerja syaraf dan otak. Bahkan shalat subuh bermanfaat bagi
kesuksesan dalam kehidupan. Sebab, saat pagi hari sampai fajar pintu-pintu
rezeki di buka Allah SWT, setelah
melaksanakan shalat subuh dilarang tidur kembali, sebaliknya sangat dianjurkan
mulai beraktivitas, berdzikir dan berdo’a.
(Diolah dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar