Kamis, 06 November 2014

Alhamdulillah, Bumi Kami Kembali Menghijau

Hujan Adalah Berkah

rangtalu.wordpress.com
--- “Dan Kami turunkan dari langit air hujan yang penuh dengan berkah yang dengan itu Kami tumbuhkan pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS. Qaaf : 9)---

"Alhamdulillah hujan, rasanya adem. Kebulnya berkurang." Demikian ucapan sebagain orang ketika Allah SWT menurunkan hujan ke permukaan bumi. Hujan tak hanya membuat jalan-jalan menjadi tak berdebu, tapi banyak memberi manfaat. Semisal, sumur-sumur sumber air minum kembali terisi, petani kembali bisa bercocok tanam, dan usahayang bergantung pada air pun kembali hidup.

Berdasarkan ramalan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) semua daratan di Jawa Barat, dan belahan bumi Indonesia lainnya memang akan banyak diguyur air hujan. Kita yang tinggal di Kota Bandung dan sekitarnya sudah merasakannya. Kita merasakan gembira. Tapi bagi sebagian warga lainnya bisa jadi tidak. Mengapa? Karena hujan bisa mendatangkan banjir bagi mereka. "Yah, musim hujan, banjir lagi deh."
Sebagai umat yang berpikir maju ke depan seharusnya hujan dan banjir disikapi dengan positif thinking dan tidak berperasangka buruk kepada Allah SWT, sehingga semua segera dapat diselesaikan dengan baik dan berencana.

Apa pun bentuknya, hujan adalah berkah yang diturunkan oleh Allah."Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Fushshilat: 39)
"Tidakkah engkau lihat bahwa Allah menurunkan air hujan dari langit kemudian jadilah bumi itu menghijau dengan tanaman-tanaman, sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha mengetahui." (QS. al-Hajj : 63)

Berkah hujan telah memberi harapan kehidupan yang lebih sejahtera dengan berkecukupan bahan pangan dan sumber air minum. Coba kita tengok ke belakang beberapa bulan lalu, kita mengalami musim kemarau yang sangat panjang. Kekeringan  telah membawa pengaruh yang signifikan bagi hidup dan kehidupan karena banyak derita yang kita keluhkan. Tampak sumur-sumur, sungai, dan danau mongering. Bahkan parit dan pematang sawah merekah, terbelah, lantaran panas yang terik. Binatang-binatang peliharaan pun tumbuh dengan tubuh kurus karena rumput sebagai sumber makananan mongering. Petani tak bisa bercocok tanam. Bahkan musim panen pun gagal karena padi menjadi puso.
Hujan adalah kebaikan Allah SWT kepada umat manusia dan mahluk lain di muka bumi. Hanya saja, manusia lebih sering mengingkari nikmat Allah SWT ketimbang bersyukur.

"Dan Kami turunkan dari langit air yang bersih lagi suci yang dengannya Kami akan menghidupkan negeri (tanah) yang mati dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk kami, binatang-binatang ternak, dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia agar mereka mengambil pelajaran (daripadanya), akan tetapi kebanyakan manusia enggan kecuali mengingkarinya." (QS. al-Furqan : 48-50)

Hujan tidak saja bentuk kasih sayang Allah SWT, tapi juga mengandung pelajaran bagi manusia untuk bermuhasabah atau melakukan koreksi diri. Koreksi diri dalam arti menyesali semua amaliah yang tidak baik serta perjalanan hidup yang sudah terlalu jauh menyimpang dari garis-garis ketentuan Allah SWT dan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW. Hendaknya kita menyadari bahwa penyimpangan -penyimpangan inilah yang menyebabkan timbulnya percobaan dan adzab, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Thaha : 124
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya penghidupan baginya menjadi sempit."

Tegasnya selama ini kita kurang menunjukkan rasa syukur, sehingga benarlah apa yang dinyatakan dalam Al-Qur'an "
"Jika engkau sekalian bersyukur, pasti akan Ku tambah nikmatKu; akan tetapi jika engkau sekalian ingkar, maka ingatlah bahwa siksa Ku amat pedih."QS Ibrahim : 7

Kita hendaknya menyadari bahwa kerusakan-kerusakan yang nampak di hadapan kita , entah itu berupa rusaknya tanaman-tanaman kita di sawah dan ladang dan lain sebagainya adalah karena tingkah laku kita sendiri. Termasuk terjadinya banjir yang kerap menggenani rumah-rumah kita.
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." Qs Ar Rum : 41

Marilah kita buktikan rasa penyesalan sedalam-dalamnya. Lalu, kita jadikan hari ini sebagai titik tolak untuk merubah tata hidup dan kehidupan di hari-hari mendatang dengan ketulusan hati memohon belas kasihan dan rahmat Allah SWT, agar semua penderitaan kita berupa panjangnya kemarau ini, diganti oleh Allah SWT dengan hujan yang membawa rahmat, hujan yang membawa nikmat, hujan yang menyuburkan, banyak air, dan kebaikannnya, memenuhi sungai dan selalu mengalir merata sampai hari kiamat. Semoga cucuran keringat dan cucuran air mata orang-orang yang bertaubat, akan diubah oleh Allah SWT menjadi genangan air yang menyuburkan ladang, menyegarkan tubuh-tubuh kita dan menyejukkan hati kita semua. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar