Jumat, 06 Februari 2015

Berjabat Tangan Menggugurkan Dosa

FADILAH AMAL

Di dalam banyak kesempatan kita telah melakukan jabat tangan ketika bertemu dengan saudara muslim yang lain, atau setelah mengerjakan shalat. Jabat tangan adalah amalah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena berjabat tangan dapat mengguburan dosa-dosa.

Dari al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.“

Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan berjabat tangan ketika bertemu, dan ini merupakan perkara yang dianjurkan berdasarkan kesepakatan para ulama, bahkan ini merupakan sunnah yang muakkad (sangat ditekankan).

Selain dianjurkan berjabat tangan ketika bertemu, berjabat tangan juga disunnahkan ketika berpisah, berdasarkan sebuah hadits yang dikuatkan oleh syaikh al-Albani.

Berjabat tangan setelah shalat bagi dua orang yang baru bertemu pada waktu itu (setelah shalat lima waktu), juga dianjurkan, karena niat keduanya adalah berjabat tangan karena bertemu dan bukan karena shalat. 

Hadis lain membolehkan seseorang berjabat tangan setelah shalat.

Diriwayatkan dari sahabat Yazid bin Aswad bahwa ia shalat subuh bersama Rasulallah, lalu setelah shalat para jamaah berebut untuk menyalami Nabi, lalu mereka mengusapkan ke wajahnya masing-masing, dan begitu juga saya menyalami tangan Nabi lalu saya usapkan ke wajah saya. (H.R. Bukhari, hadits ke 3360).


Karena fadilahnya yang besar, para sahabat pun melakukan berjabat tangan dengan sesame muslim lainnya. Dari Qaladah bin Di’amah r.a. berkata : saya berkata kepada Anas bin Malik, apakah mushafahah itu dilakukan oleh para sahabat Rasul ? Anas menjawab : ya (benar). (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar